Postingan

LAPORAN AGROFORESTRY

BAB I P E N D A H U L U A N 1.1 Latar Belakang Dalam Bahasa Indonesia, kata Agroforestry dikenal dengan istilah wanatani atau agroforestri yang arti sederhananya adalah menanam pepohonan di lahan pertanian, agroforestri dapat dikelompokkan menjadi dua sistem, yaitu sistem agroforestri sederhana dan sistem agroforestri kompleks. Sistem agroforestri sederhana adalah suatu sistem pertanian dimana pepohonan ditanam secara tumpang-sari dengan satu atau lebih jenis tanaman semusim. Pepohonan bisa ditanam sebagai pagar mengelilingi petak lahan tanaman pangan, secara acak dalam petak lahan, atau dengan pola lain misalnya berbaris dalam larikan sehingga membentuk lorong/pagar. Sistem agroforestri kompleks, adalah suatu sistem pertanian menetap yang melibatkan banyak jenis tanaman pohon (berbasis pohon) baik sengaja ditanam maupun yang tumbuh secara alami pada sebidang lahan dan dikelola petani mengikuti pola tanam dan ekosistem menyerupai hutan. Di dalam sistem ini, selain terdapat beraneka j

EKOWISATA

Gambar
Ekowisata atau ekoturisme merupakan salah satu kegiatan pariwisata yang berwawasan lingkungan dengan mengutamakan aspek konservasi alam , aspek pemberdayaan sosial budaya ekonomi masyarakat lokal serta aspek pembelajaran dan pendidikan. Ekowisata dimulai ketika dirasakan adanya dampak negatif pada kegiatan pariwisata konvensional. Dampak negatif ini bukan hanya dikemukakan dan dibuktikan oleh para ahli lingkungan tapi juga para budayawan, tokoh masyarakat dan pelaku bisnis pariwisata itu sendiri. Dampak berupa kerusakan lingkungan, terpengaruhnya budaya lokal secara tidak terkontrol, berkurangnya peran masyarakat setempat dan persaingan bisnis yang mulai mengancam lingkungan, budaya dan ekonomi masyarakat setempat. Pada mulanya ekowisata dijalankan dengan cara membawa wisatawan ke objek wisata alam yang eksotis dengan cara ramah lingkungan. Proses kunjungan yang sebelumnya memanjakan wisatawan namun memberikan dampak negatif kepada lingkungan mulai dikurangi.

10 TEMPAT KONSERVASI TERLUAS DI DUNIA

Gambar
Kawasan konservasi terluas di dunia yang menjaga nilai-nilai kelestarian ekologi, alam dan budaya. ********************************************************************************************************* Daerah kawasan konservasi adalah lokasi yang ditunjuk dan dijaga untuk nilai-nilai ekologi, alam dan budaya. Pemerintah bekerja dengan konservasionis untuk memastikan bahwa daerah ini terus berfungsi secara alami, dengan sedikit campur tangan manusia. Saat ini, ada lebih dari 160.000 kawasan lindung di dunia yang mencakup 10 sampai 15 persen dari luas permukaan di dunia , darat maupun lautan. 10. Taman Nasional Northeast Greenland Dengan luas sebesar 927.000 kilometer persegi , taman nasional ini meliputi seluruh bagian timur laut Greenland, ini adalah taman nasional terbesar di dunia. Ini lebih besar dari 163 negara (ada sekitar 194 negara di dunia). Tanah tersebut dihuni oleh beruang kutub, walrus, rubah arktik, burung hantu salju dan lembu kesturi, antara spesie
Gambar
Sebab Akibat Hutan Rusak Hutan merupakan sebuah kawasan yang banyak ditumbuhi pohon-pohon dan tumbuhan lainnya. Wilayah hutan ini dapat ditemui di seluruh dunia, baik yang beriklim tropis maupun dingin. Hutan memiliki fungsi yang sangat penting, terutama sebagai pelestari tanah, penampung karbon dioksida (CO2), habitat hewan, modulator arus hidrologika, dan salah satu aspek biosfer Bumi yang paling dibutuhkan. Indonesia termasuk negara yang memiliki area hutan paling luas. Sayangnya, akhir-akhir ini luas hutan alam di Indonesia kian menyusut dengan cepat. Keadaan ini tentu sangat mengkhawatirkan bagi kelangsungan hidup para binatang yang tinggal di hutan. Mereka terancam tidak memiliki tempat tinggal. Apa sebetulnya yang menjadi penyebab rusaknya hutan di Indonesia?  Apa pula dampak dari kerusakan hutan ini? Ada banyak hal yang bisa menyebabkan hutan rusak. Namun, sebagian besar kerusakan yang terjadi tidak lepas dari peran manusia. Berikut adalah dua hal yang dap

Hutan Indonesia Potensi Datangkan Devisa Rp 33 Triliun Per Tahun

"Skema REDD sangat menguntungkan secara ekonomi karena dapat memberi suntikan dana dari negara-negara maju sebesar 3,75 miliar dollar AS atau lebih dari Rp 33,75 triliun per tahun," kata Menhut MS Kaban pada seminar lingkungan yang diselenggarakan Center for Information and Development Studies (CIDES) di Jakarta, Rabu. Dengan skema ini akan lebih memungkinkan bagi Indonesia sebagai penyedia hutan penyerap karbon untuk memperoleh insentif dari negara-negara maju penghasil karbon yang berkewajiban menurunkan emisinya, ujarnya. Menurut dia, karena implementasi COP ke-15 diharapkan bisa diberlakukan pada 2012, maka Indonesia masih memiliki waktu untuk mengoptimalkan keuntungan melalui perdagangan karbon dari skema REDD ini. "Jika tidak, Indonesia hanya akan menjadi penonton negara-negara berhutan tropis lainnya yang berhasil memperdagangkan jasa pengurangan emisi karbonnya," tambahnya. REDD, urainya, merupakan isu kompleks dan berkaitan erat dengan ber